Media Jaringan

Media Jaringan adalah media yang terhubung dengan Jaringan dan Perangkat Keras yang dibutuhkan untuk membangun sebuah komputer baik hardware maupun software, yaitu minimal dua buah komputer, Network inteface card, serta perangkat lain seperti hub, repeater, router, bridge, file server, dan media tranmisi.

DHCP

DHCP (Dynamic Configuration Protocol) adalah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang meminta nomor IP disebut sebagai DHCP Client.

Subnetting

Subnetting adalah suatu proses untuk memecah suatu jaringan IP jaringan ke Sub Jaringan yang lebih kecil atau juga dapat diartikan sebagai metode yang dilakukan untuk membagi blok setiap alamat IP address menjadi beberapa blok IP address.

Protokol Jaringan

Protokol Jaringan Komputer adalah aturan agar device satu dengan device yang lain dapat saling berkomunikasi sesuai system jaringan komputer yang ada.

Layer Network

Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP, Internet Protocol, umumnya digunakan untuk tugas ini.

Pages

Sabtu, 28 Mei 2016

SUBNETTING

Subnetting adalah proses memecah suatu IP jaringan ke sub jaringan yang lebih kecil yang disebut "subnet." Setiap subnet deskripsi non-fisik (atau ID) untuk jaringan-sub fisik (biasanya jaringan beralih dari host yang mengandung satu router -router dalam jaringan multi).

Mengapa harus melakukan subnetting? Ada beberapa alasan mengapa kita perlu melakukan subnetting, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya bisa memaksimalkan penggunaan IP Address.
  • Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan daam suatu network, karena Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network yang unik.
  • Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.

Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara yaitu binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24. Penjelasanya adalah bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Kenapa bisa seperti ?maksud /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.



1. Contoh kasus Subnetting yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 10.0.0.0/16.

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A

Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.

Analisa:

10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).

Penghitungan:

Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.


2. Contoh kasus Subnetting yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS172.16.0.0/18 dan 172.16.0.0/25.

 SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B

Berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.

>> Contoh network address 172.16.0.0/18

Analisa:

172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).

Penghitungan:

Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
>> Contoh network address 172.16.0.0/25.

Analisa:

172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).

Penghitungan:

Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)

3. Contoh kasus Subnetting yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS192.168.1.0/26

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C

Analisa :

192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).

Penghitungan :

Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.


Sumber : http://www.javanetmedia.com/

Network Layer

Network layer berfungsi untuk mengendalikan operasi subnet dengan meneruskan paket-paket dari satu node ke node lain dalam jaringan. Masalah desain yang penting adalah bagaimana cara menentukan route pengiriman paket dari sumber ketujuan nya.

Route dapat didasarkan pada tabel statstik yang dihubungkan ke network. Route juga dapat di tentukanpada saat awal percakapan, misalnya session terminal. Route juga sangat dinamik, dapat berbeda dari setiap paketnya, dan karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu.

Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu banyak paket maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat bersamaan. Hal ini dapat mnyebabkan terjadinya bottleneck (penyempitan dibagian ujung, seperti lher botol) . Pengendalian kemacetanseperti itu juga merupakan tugas network layer.

Karena operator subnet mengharap bayaran yang baik atas tugas pekerjaannya, seringkali terdapat beberapa fungsi accounting pada network layer. Untuk membuat sebuah paket atau karakter atau bityang dikirimkan setiap pelanggan nya. Accounting dapat menjadi rumit bilamana sebuat paket melintas batas negara yang memiliki tarif yang berbeda.

Perpindahan dari satu jaringan ke jaringan yang lain nya juga dapat menimbulkan masalah yang tidak sedikit. Cara pengalamatan yang digunakan oleh sebuah jaringan dapat berbeda dengan cara yang dipakai leh jaringan lainnya. Suatu jaringan mungkin tidak dapat menerima paket sama sekai karen ukuran paket yang terlalu besar. Protokolnya pun bisa berbeda. Demikian juga dengan yang lainnya. Network  layer telah mendapat tugas untuk mengatasi semua masalah seperti ini sehingga memungkinkan jaringan-jaringan  yang berbeda untuk saling terinterkoneksi.

Referensi : Melwin Syafrizal, Pengantar Jaringan Komputer Edisi I,Yogyakarta; ANDI, 2009

Network layer
 
Jaringan kabel data menggunakan IP untuk komunikasi dari kabel modem ke jaringan. The internet engineering task force (IETF) bentuk dasar DHCP untuk semua tugas pengalamatan IP dan administrasi didalam jaringan kabel. System translasi pengalamatan jaringan (NAT) dapat digunakan untuk menempatkan multiple computer yang menggunakan akses tunggal kecepatan-tinggi melalui kabel modem.

Referensi :  Arief Hamdani Gunawan, Komunikasi data via cable Network,Jakarta; Salemba Teknika, 2004

Network layer bertanggung jawab untuk :
  • Melakukan mekanisme routing melelaui internetwork. Router merupakan device yang berfungsi membawa trafik antar host yang terletak dalam network yang berbeda.
  • Mengelola sistem pengalamatan logika terhadap jaringan computer.
Pada network layer terdapat dua jenis packet , yakni :
  • Packet data , digunakan  untuk membawa data milik user dikirimkan melalui jaringan dan protocol yang digunakan untuk mengelola packet data disebut Routed Protocol. Contoh protocol  yang tergolong kedalam routed protocol antara lain IP dan IPX.
  • Routed Update Packet, digunakan untuk meng-update informasi yang terdapat dalam routing table milik router yang terhubung dengan router lainya. Protocol  yang mengelola routing table disebut dengan Routing Protocol.  contoh protocol yang tergolong dalam routing protocol antara lain RIP, IGRP, OSPF, dan sebagainya.
Beberapa contoh protocol yang bekerja di Network Layer  adalah sebagai berikut :
  • DDP (Delivery Datagram Protol), merupakan protocol transport yang biasa digunakan oleh jaringan computer Apple.
  • IP (Internet Protocol ), bagian dari protocol TCP / IP yang menyediakan informasi routing dan system pengalamatan logika.
  • IPX (Internetwork Packet eXchange) dan NWlink merupakan protocol yang disediakan oleh system operasi Netware yang dibuat oleh Novell, digunakan untuk routing packet.
  • NetBEUI dibangun oleh IBM dan Microsoft, menyediakan layanan transport untuk NetBIOS.
Referensi : Zaenal Arifin, Langkah mudah membangun jaringan computer, Yogyakarta; ANDI, 2005

Network Layer

I.     Pendahuluan
Network layer menerima data dari Data Link berupa kumpulan frame, kemudian mengubahnya kedalam bentu “ paket”. Kumpulan paket akan diserahkan oleh network layer kepada transport layer. Network layer memegang kendali pengontrolan data paket yang diserhkankepada data link dengan cara mencari route mana yang paling efisien da efektif dan memberitahukan data link untuk dilaksanakan. Jika data bergerakantar network maka network layer juga mengendalikannya dengan system internetworking.

Fungsi Utama Network Layer :       
1.      Melayani transport layer
2.      Mengatur routing, Addressing dan congestion
3.      Network acces
4.      Internetworking
5.      Mengontrol operasi komunikasi dari host ke IMP
6.      Packet synchronisasi
7.      Membuat virtual circuit dengan member logical channel number

II.  Melayani Transport Layer

 
·      Connection Oriented            Contohnya virtual circuit untuk packet data
  • Memerlukan established link
  • Packet tetap terjaga dalam susunannya (FCS)
  • Datangnya packet berurutan
  • Lebih diutamakan pada pemakaian yang reliabilitas jaringannya tetap bekerja

·      Connectionless oriented           contohnya diagram
  • Tidak memerlukan established link
  • Packetnya diperlukan secara individu
  • Ada kemungkinan datangnya packet tidak berurutan
  • Layer diatasnya harus melakukan flow dan error control

Fungsi layer dalam menangani jaringan
1.      Access ke jaringan
a.       Circuit switched network
b.      Packet swirched network
c.       Broadcast network
d.      Point to point links
e.       Multiple networks

Memilih Routing

a.       Kriteria pemilihan performance routing
“ Semakin pendek jalur yang diambil semakin baik performancenya”
  • Jumlah Hop yang dilewati sependek mungkin
  • Pilih route cost yang minimal
  • Delay time yang terjadi harus sekecil mungkin
  • Arsitektur jaringan (packet atau datagram)
  • Model systemnya (didtribusi atau central)
  • Through put max
  • None (pokoknya sampai)


b.   Addressing
Untuk transfer data dari DTE1 dan DTE2 ada identifikasi yang unik yaitu addressing atau NSAP ( Network Service Acces Pointer). Dengan addressing maka DTE pada subset network akan meneruskan ke DTE tujuan.
Format NSAP :
            AFI     : Authority & Format identifier
                          Menyatakan type dan alamat yang tertera pada field DSAP
            ADP    : Domain Spesific Part
                          Merupakan Alamat Paket
            IDI      : Initial Domain  Identifier
                          Berupa informasi tambahan yang ada pada DSP

c.    Congestion
Merupakan salah satu fungsi network layer untuk mengatasi kemacetan yang terjadi. Selain routing dan control traffic maka pencegahan dilakukan bila terjadi deadlock dalam jaringan.

III. Network Access Protokol
a. Berperan sebagai interface
b. Berperan sebagai front end Network
c. Jenis network access protocol
ü  Circuit switch network access
ü  Packet switch network access
ü  Broadcast
ü  Point to point link
ü  Multiple network (internetworking)

Referensi : Jonathan Lucas, Jaringan Komputer, Yogyakarta; Graha ilmu, 2006

Sumber : http://imdi15.blogspot.co.id/

Shared Resources Part 2


Pada postingan kali ini saya akan coba menjelaskan cara melakukan sharing printer di dalam sebuah jaringan LAN, mungkin bagi sebagian sahabat ada yang sudah paham tentang masalah ini, tapi tidak ada salahnya saya sampaikan, semoga pembahasan ini bermanfaat bagi sahabat semua.

Sebelum kita bahas lebih jauh, kita perlu mengetahui ”Apa yang dimaksud dengan sharing printer?”, ”Apa manfaaat yang akan kita dapatkan dengan sharing printer tersebut ?” dan tentunya pertanyaan terakhir yang juga menjadi pokok dari pembahasan posting kali ini adalah ”Bagaimana cara melakukan sharing printer ?”

Jadi yang dimaksud dengan sharing printer (printer sharing) adalah pemakaian sumber daya (dalam hal ini printer) secara bersama, jadi dengan satu printer di dalam suatu network kita dapat memanfaatkannya secara bersama-sama. Sebagai ilustrasi, sebuah divisi di suatu perusahaan memiliki 5 komputer dan 1 printer dimana printer ini terhubung dengan satu komputer sebagai servernya dan 4 komputer lainnya berperan sebagai user, maka dengan disetting print sharing ke 4 komputer yang tidak terhubung langsung dengan printer dapat memanfaatkannya secara bersama-sama.

Beberapa manfaat yang akan kita dapatkan dengan melakukan printer sharing antara lain adalah :
1. Menghemat biaya pembelian printer.
2. Mempermudah jika akan dilakukan maintenance.
3. Memaksimalkan sumber daya jaringan yang kita miliki.
4. Memberikan ruang yang lebih lapang, karena tidak terlalu banyak printer yang di gunakan.

Cara melakukan pengaturan printer sharing yaitu :
1. Melakukan pengaturan pada komputer yang terhubung langsung dengan printer, kita sebut komputer ini sebagai komputer server, dari komputer ini printer akan kita sharing ke komputer lainnya.

Cara yang kita lakukan yaitu :
a. Pastikan printer telah terinstall dengan baik di komputer yang akan menjadi server.
b. Klik Start kemudian pilih Printers and Faxes :
c. Klik kanan ikon pada ikon printer yang kana kita sharing, contoh :

d. Setelah kita klik kanan maka akan muncul tampilan jendela properties dari printer tersebut, kemudian kita pilih Tab Sharing, pada check box share this printer kita isikan nama printer yang akan kita sharing, usahakan nama yang diberikan unik dan menjelaskan jenis printer agar jika suatu saat kita menginstal lebih dari satu printer lebih mudah membedakannya, kemudian klik Apply dan Ok, pengaturan pada server sudah selesai, berikut ini tampilannya:


2. Pengaturan pada komputer client atau user antara lain :
a. Pada langkah ini sama dengan langkah pertama pada pengaturan sebagai server, yaitu kita klik Start kemudian kita pilih Printers and Faxes, kemudian kita klik Add a Printer :


b. Setelah kita klik Add a printer akan muncul jendela Add Printer Wizard , dan kita Next ,berikut ini tampilannya :


c. Kemudian kita pilih A network printer or a printer attached to another printer setelah itu klik Next :

d. Untuk melakukan pencarian secara otomatis printer yang terkoneksi di jaringan kita pilih Browse a printer dan klik Next

e. Selanjutnya kita pilih komputer client akan terhubung ke komputer server yang mana, sebagai contoh saya akan menghubungkan komputer yang saya gunakan ke WORKGROUP nama komputer server nya VIZAY dan jenis printernya Canon iP1300, kemudian klik Next


f. Berikutnya pilih Yes jika kita akan menjadikan printer tersebut menjadi printer utama dan jika tidak maka pilih No, setelah itu klik Next dan akan muncul tampilan akhir dari proses ini dan klik Finish.


g. Selesai sudah pengaturan Print Sharing, pada jendela Printers and Faxes akan muncul ikon printer sebagai berikut :

Selamat mencoba, mohon maaf jika ada kata yang salah atau penjelasan yang terlewatkan…

Sumber: http://akuyuro.blogspot.co.id

Shared Resources Part 1

Sharing Data/Resource
  • Resource
  • Segala hal yang dapat digunakan bersama dalam jaringan komputer.
  • Meliputi hardware (contoh : disk, printer, scanner), juga software (berkas, basis data, obyek data).
Pengertian Sharing Data / Resource Sharing Dalam sistem terdistribusi

Resource sharing adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama oleh sekelompok perpustakaan yang tergabung dalam sebuah konsorsium atau jaringan yang bertujuan untuk meningkatkan layanan dan mengurangi biaya pengembangan koleksi
 
Beberapa komputer yang berbeda saling terhubung satu sama lain melalui jaringan sehingga komputer yang satu dapat mengakses dan menggunakan sumber daya yang terdapat dalam situs lain. Misalnya, user di komputer A dapat menggunakan laser printer yang dimiliki komputer B dan sebaliknya user di situs B dapat mengakses file yang terdapat di komputer A.   ·
Pengaksesan resource pada sistem terdistribusi yang memerlukan:
  • Nama resource (untuk pemanggilan)
  • Alamat (lokasi resource tersebut)
  • Rute (bagaimana mencapai lokasi tersebut)
Name Service memiliki konsentrasi pada aspek penamaan, dan pemetaan antara nama & alamat, bukan pada masalah rute, yang dibahas di Jaringan Komputer. Resource yang dipakai dalam Name Service adalah: komputer, layanan, remote object, berkas, pemakai.
 
Keuntungan Shared Data
  • Mengurangi biaya duplikasi usaha pengumpulan data
  • Aman-menjaga data dalam lingkungan yang aman
  • Back-up data

Kelemahan Shared Data
Kemudahan sharing file dalam jaringan yang ditujukan untuk dipakai oleh orang-orang tertentu, seringkali mengakibatkan bocornya sharing folder dan dapat dibaca pula oleh orang lain yang tidak berhak. Hal ini akan selalu terjadi apabila tidak diatur oleh administrator jaringan.
Sementara data sharing salah satu basis ini menguntungkan, pengarsipan dataset melalui organisasi yang berdedikasi adalah lebih baik.
Pusat data memiliki infrastruktur terpusat dan in-house semua aspek keahlian dalam menelan data, Kurasi, persiapan, dokumentasi, penyimpanan, penyebaran, dukungan pengguna dan promosi. ·

Tujuan Shared Data
Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai.
 
Manfaat Share Data
Walaupun perangkat sekarang sudah memiliki kemampuan yang cepat dalam proses-proses komputasi, atau misal mengakses data, tetapi pengguna masih saja menginginkan ssitem berjalan dengan lebih cepat. Apabila hardware terbatas, kecepatan yang diinginkan user dapat di atasi dengan menggabung perangkat yang ada dengan sistem.

Contoh shared data
pada WIN XP Tujuan dari teknik sharing ini adalah untuk berbagi akses kepada user lain pada suatu folder atau drive yang anda inginkan. Anda bisa memilih user mana saja yang bisa atau boleh mengakses folder anda dan juga bisa memberikan akses kepada semua orang yang ada pada jaringan atau network anda.
Langkah-langkah :

1. Local sharing Sebenarnya Windows XP telah membuatkan sebuah folder khusus yang bernama Shared Documents. Jika file kita masukkan ke dalam folder tersebut otomatis user lain akan dapat      mengakses   data/file-file kita. C:Documents and SettingsAll Users Documents

2. Sharing data dalam folder > Klik Kanan folder yang ingin dishare > Pilih Sharing and Security > Pada    Network sharing and Security > Beri tanda Check (v) di depan Share this folder on the network >Isikan nama data yang dishare pada Share name: Jika di depan Allow network user to change my files ikut di centang, artinya user lain bisa menambah dan mengurangi file-file yang kita share.

3. Sharing Drive Hampir sama dengan Sharing folder. Klik Kanan drive yang akan dishare > Sharing and Security… > Muncul Jendela Properties dari Drive yang dishare > Klik If you understand the risk but still to share…dst > Selanjutnya persis seperti sharing folder (no. 2 ). dishare dan belum dishare

4. Mengambil data yang di share Untuk dapat mengakses dari folder/drive yang dishare dalam satu area jaringan ada beberapa cara : Melalui Computer Name dan Workgroup > Start > Explore > cari My Network Places > Entire Network > Microsoft Windows Network > cari Nama Workgroup > Klik Computer Name dimana tempat folder di share > Klik double, maka folder yang dishare akan kelihatan. NB. : kita harus berada dalam satu workgroup dan tahu workgroup serta computer name dimana folder dishare. Melalui perintah RUN > Start > Run > ketik \\[computer name] > Enter atau Logo Windows+ R > ketik \\IP Address komputer yang dishare > Enter. Contoh : \\PC01 atau \\10.63.41.101

Sumber : https://miefthacutezz.wordpress.com/

DHCP

Pengertian Dan Fungsi DHCP Pernah mendengar kata DHCP, bagi pelajar SMK di kejuruan komputer pasti pernah mendengar DHCP, namun apa sih DHCP itu ? dan apa fungsi serta cara kerjanya ? nah disini saya akan menjelaskan materinya secara rinci dan efektif.

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) merupakan sistem pengalamatan atau pendistribusian yang secara otomatis akan memberikan IP Address kepada Host/Komputer atau Client pada layanan TCP/IP yang memintanya. Komputer atau perangkat yang memberikan IP Address dinamakan sebagai DHCP Server. sedangkan komputer atau perangkat yang meminta IP Address dinamakan sebagai DHCP Client. dengan demikian DHCP juga disebut dengan arsitektur yang berbasis client server.

CARA KERJA DHCP SERVER

DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi nomor IP. (Jika Client memiliki NIC lebih dari satu dan perlu no IP lebih dari satu maka proses DHCP dijalankan untuk setiap adaptor secara sendiri-sendiri)
  •     IP Least Request

Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP server).

  •     IP Least Offer

DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2 atau lebih DHCP server) yang mempunyai nomor IP, memberikan penawaran ke client
tersebut.

  •     IP Lease Selection

Client memilih penawaran DHCP Server yang pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server
  •     IP Lease Acknowledge

DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi nomor IP dan informasi lain kepada Client dengan sebuah ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut. Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya kembali.


FUNGSI DHCP
  1. DHCP memiliki fungsi utama mendistribusikan IP address secara otomatis kepada setiap client yang terhubung dengan jaringan komputer
  2. DHCP akan memberikan kemudahan bagi seorang network administrator dalam mengelola jaringan komputer, karena alokasi IP address dapat ditentukan secara otomatis dan dalam satu kali kerja
  3. DHCP server selain bisa memberikan IP address secara dinamik, juga bisa memberikan IP address secara statis kepada client yang terhubung ke jaringan komputer
  4. DHCP memberikan kemudahan dalam proses komunikasi data antar komputer

KELEBIHAN DHCP SERVER
  • Memudahkan dalam transfer data kepada PC client lain atau PC server. DHCP menyediakan alamat-alamat IP secara dinamis dan konfigurasi lain.
  • DHCP memungkinkan suatu client menggunakan alamat IP yang tidal bisa dipakai oleh client yang lain.
  • DHCP memungkinkan suatu client menggunakan satu alamat IP untuk jangka waktu tertentu dari server.
  • Menghemat tenaga dan waktu dalam pemberian IP.
  • Mencegah terjadinya IP conflict.

KEKURANGAN DHCP SERVER
  • Semua pemberian IP bergantung pada server, maka dari hal itu jika server mati maka semua komputer akan disconnect dan saling tidak terhubung.

METODE DALAM KONFIGURASI DHCP
  • Konfigurasi dengan range secara random otomatis IP.Pemberian IP address kepada client secara random dan dapat berubah-ubah namun masih dalam range IP address yang ditentukan.
  • Konfigurasi dengan Fixed alamat IP address.Pemberian IP address yang sifatnya tetap value pada client yang memerlukan data MAC address. 

Sekian yang bisa saya sampaikan mengenai Pengertian, Cara Kerja, Fungsi, Kelebihan, Kekurangan Pada DHCP Server, semoga bisa menambah ilmu dan wawasan pada sebuah Jaringan

Sumbr : http://imchunkz.blogspot.co.id/

PROTOKOL JARINGAN KOMPUTER

Protokol adalah aturan-aturan main yang mnegatur komunikasi di antara beberapa Komputer di dalam sebuah Jaringan, atura itu termasuk di dalamnya petunjuk yang berlaku bagi cara-cara metode mnegakses  sebuah jaringan, Topologi Fisik, Tipe-tipe kabel dan kecepatan transfer data.

Protokol- protokol yang di kenal adalah sebagai berikut:

A. Ethernet

Protokol Ethernet sejauh ini adalah yang paling banyak di gunakan. Ethernet mengunakan metode akses yang di sebut CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Acces/Collision Detection).

Sistem ini menjelaskan bahwa setiap komputer memperhatikan ke dalam kabel dari network sebelum mengirimkan sesuatu ke dalamnya. Jika dalam jaringan tidak ada aktivitas atau bersih komputer akan mentransmisikan data, jika ada tranmisi lain di dalam kabel, komputer akan menungu dan akan mencoba kembali tranmisi jika jaringan telah besih. Kadang kala dua buah kopmputer melakukan tranmisi dan akan menungu kesempatab secara acak untuk mentranmisikan data kembali. Metode ini di kenal dengan koalisi, dan tidak akan berpengaruh pada kecepatan Tranmisi dari Network.

Protokol Ethernet dapat di gunakan untuk model jarngan Garis Lurus, Bintang, atau Pohon. Data dapat di tranmisikan melewati kabel Twisted Pair, Coaksial, ataupun Kabel Fiber Optik pada kecepatan 10 Mbps.


B. LocalTalk
 
Local Talk adalah sebuah protokol network yang di kembangkan oleh Apple Komputer, Inc, untuk mesin-mesin komputer Macintosh.

Metode yang di gunakan oleh Local Talk adalah CDMA/CA (Carrier Sense Multiple Acces With Cilision Avoidance). Hampir sama dengan CSMA/CD. Adapter Local Talk dan Cable Twisted Pair khusus yang dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer melewati Port Serial.

Sistem Operasi Machintos memungkinkan koneksi secara Jaringan Peer To Peer tanpa membutuhkan tambahan Aplikasi khusus. Protokol Local Talk dapat digunakan untuk model jaringan Garis Lurus, Bintang, ataupun Model Pohon dengan mengunakan kabel Twisted Pair.

Kekuranganyang paling mencolok yaitu Kecepatan Tranmisinya, kecepatan tranmisisnya hanya 230 Kbps.

 C. Token Ring
Protokol Token di kembangkan oleh IBM pada pertengahan tahun 1980. Metode akesenya melalui sebuah token dalam sebuah laingkaran seperti Cincin.

Dalam lingkaran token, komputer-komputer di hubungkan satu dengan yang lainnua seperti sebuah Cincin.  Sebuah sinyal Token bergerak berputar dalam sebuah lingkaran (Cincin) dalam sebuah jaringan dan bergerak dari sebuah komputer menuju ke komputer berikutnyam, jika pada persinggahan di salah satu komputer ternyata ada data ayng inggin di tranmisikan , token akan mengangutnya ke tempat dimana data itu inggin di tujukan, token bergerak terus untuk saling mengkoneksikan di antara masing-masing komputer.

Protokol Token Ring membutuhkan model jaringan Bintang dengan mengunakan kabel Twisted Pair atau Kabel Fiber Optik. Kebal fiber Optik dapat melakukan kecepatan tranmisi 4 Mbps atau 16 Mbps. Selain dengan perkembangan Ethernet, pengunaan token ring makin berkurang sampai sekarang.

D. FDDI


Fiber Distributed Data Interface (FDDI) adalah sebuah protokol Jaringan yang menghubungkan antara dua atau lebih jaringan pada jarak yang jauh.  Metode Akses yang yang di gunakan oleh FDDI adalah Model Token. FDDI mengunakan dua buah topologi ring secara fisik. Proses tranmisi biasanya menggunakan satu buah ring, namun jika ada masalah di temukan akan secara otomatis mengunakan ring yang ke dua.

Sebuah keuntungan dari FDDI adalah kecepatan dengan mengunakan Fiber Optik cable pada kecepatan 100 Mbps.

E. ATM 








ATM adalah singkatan dari Asynchronous Transfer Mode (ATM),yaitu sebuah protokol jaringan yang mentanmisikan pada kecaptan 155 Mbps atau lebih.

ATM Mentranmisikan dat kedalam satu paket dimana pada Protokol yang lain mentransfer pada besar kecilnya paket. ATM mendukung Variasi media Seperti Video, CD-audio, dan Gambar. ATM bekerja pada model Jaringan Topologi Bintang (Star), dengan mengunakan kebel FIber Optik ataupun Kabel UTP (Twisted Pair). ATM pada umumnya digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih LAN, dia juga banyak di pakai oleh Internet Service Provider (ISP) untuk menigkatkan kecepatan akses internet untuk Client Mereka.


Sumber : http://aditrizal6661.blogspot.co.id/

CLASS IP

Pembagian IP address kelas A,B,C

IP Address adalah nomor unik yang ada pada computer yang bisa berguna untuk menghubungkan banyak computer dalam jaringan sehingga juga dapat bertukar data maupun fasilitas yang deimiliki antar Komputer tersebut….

hemmm. Nomor ini bersifat unik karena setiap Komputer memiliki TCP/IP yang berbeda-beda .

IP Address merupakan konsekuensi dari penerapan Internet Protocol untuk mengintegrasikan jaringan komputer Internet di dunia. Seluruh host (komputer) yang terhubung ke Internet dan ingin berkomunikasi memakai TCP/IP harus memiliki IP Address sebagai alat pengenal host pada network. Secara logika, Internet merupakan suatu network besar yang terdiri dari berbagai sub network yang terintegrasi. Oleh karena itu, suatu IP Address harus bersifat unik untuk seluruh dunia. Tidak boleh ada satu IP Address yang sama dipakai oleh dua host yang berbeda. Untuk itu, penggunaan IP Address di seluruh dunia dikoordinasi oleh lembaga sentral Internet yang di kenal dengan IANA – salah satunya adalah Network Information Center (NIC) yang menjadi koordinator utama di dunia

IP address dibagi menjadi 3 kelas A, Kelas B, dan Kelas C.



    Apa bisa dalam pemakai IP address 3 kelas (A, B, dan C) digubungkan?
    Jika bisa bagaimana caranya?
    Jika tidak mengapa?Berikut ini cara cara untuk menjawab pertanyaan berikut……

    Kelas A
    IP address kelas A terdiri dari 8 bit untuk network ID dan sisanya 24 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas A digunakan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar JJ. Pada bit pertama berikan angka 0 sampai dengan 127. (0-127)

Karakteristik IP Kelas A
Format : 0NNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit Pertama : 0
NetworkID : 8 bit
HostID : 24 bit
Bit Pertama : 0 -127
Jumlah : 126 (untuk 0 dan 127 dicadangkan)
Range IP : 1.x.x.x – 126.x.x.x
Jumlah IP : 16.777.214
Misalnya IP address 120.31.45.18 maka
Network ID = 120
HostID = 31.45.18

    Untuk Subnetmask =255.0.0.0
    Jadi IP address di atas mempunyai host dengan nomor 31.45.18 pada jaringan 120

Kelas B
 
IP address kelas B terdiri dari 16 bit untuk network ID dan sisanya 16 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas B digunakan untuk jaringan dengan jumlah host yang tidak terlalu besar. Pada 2 bit pertama berikan angka 10, sehingga bit awal IP tersebut mulai dari (128 – 191).

Karakteristik IP Kelas B
Format : 10NNNNNN..NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH
Bit Pertama : 10
NetworkID : 16 bit
HostID : 16 bit
Bit Pertama : 128 -191
Jumlah : 16.384
Range IP : 128.1.x.x – 191.155.x.x
Jumlah IP : 65.532
Misalnya IP address 150.70.45.18 maka
Network ID = 150.70
HostID = 60.56

    Untuk Subnetmask =255.255.0.0
    Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 60.56 pada jaringan 150.70

Kelas C
 
IP address kelas C terdiri dari 24 bit untuk network ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP address kelas C digunakan untuk jaringan untuk ukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network atau LAN. Biasanya ini terdapat dalam Warnet-Warnet maupun sebuah sekolah. Pada 3 bit pertama berikan angka 110 sehingga bit awal IP tersebut mulai dari (192 – 223).

Karakteristik IP Kelas C
Format : 110NNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH
Bit Pertama : 110
NetworkID : 24 bit
HostID : 8 bit
Bit Pertama : 192 – 223
Jumlah : 16.384
Range IP : 192.0.0.x.x – 223.255.255.x.x
Jumlah IP : 254 IP
Misalnya IP address 192.168.1.1 maka
Network ID = 192.168.1
HostID = 1

    Untuk Subnetmask =255.255.255.0

Jadi IP di atas mempunyai host dengan nomor 1 pada jaringan 192.168.1. Semoga bermanfaatya…

Sumber : https://basobasri.wordpress.com/

MEDIA JARINGAN PART 2

PENGERTIAN JARINGAN NIRKABEL

Ketika awal komputer diciptakan dan mulainya transaksi data maka banyak versi dan jalan yang dapat dilakukkan. Untuk menghindari ketimpangan dalam sebuah transaksi data tersebut, maka dibuatlah sebuah standarisasi dalam interoperabilitas dan mempromosikan adopsi yang luas terhadap teknologi nirkabel ini, maka organisasi seperti Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), Internet Engineering Task Force (IETF), Wireless Ethernet Compatibility Alliance (WECA) dan International Telecommunication Union (ITU) telah berpartisipasi dalam berbagai macam upaya-upaya standarisasi. Sebagai contoh, kelompok kerja IEEE telah mendefinisikan bagaimana suatu informasi ditransfer dari satu peranti ke peranti lainnya (dengan menggunakan frekuensi radio atau infrared misalnya) dan bagaimana dan kapan suatu media transmisi sebaiknya digunakan untuk keperluan komunikasi. Ketika membangun standarisasi untuk jaringan nirkabel, organisasi seperti IEEE telah mengatasi pula masalah power management, bandwidth, security dan berbagai masalah unik yang ada pada dunia jaringan nirkabel


Wireless Wide Area Networks (WWANs)

Teknologi WWAN memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel melalui jaringan publik maupun privat. Koneksi ini dapat dibuat mencakup suatu daerah yang sangat luas, seperti kota atau negara, melalui penggunaan beberapa antena atau juga sistem satelit yang diselenggarakan oleh penyelenggara jasa telekomunikasinya. Teknologi WWAN saat ini dikenal dengan sistem 2G (second generation). Inti dari sistem 2G ini termasuk di dalamnya Global System for Mobile Communications (GSM), Cellular Digital Packet Data (CDPD) dan juga Code Division Multiple Access (CDMA). Berbagai usaha sedang dilakukan untuk transisi dari 2G ke teknologi 3G (third generation) yang akan segera menjadi standar global dan memiliki fitur roaming yang global juga. ITU juga secara aktif dalam mempromosikan pembuatan standar global bagi teknologi 3G.

Wireless Metropolitan Area Networks (WMANs)


Teknologi WMAN memungkinkan pengguna untuk membuat koneksi nirkabel antara beberapa lokasi di dalam suatu area metropolitan (contohnya, antara gedung yang berbeda-beda dalam suatu kota atau pada kampus universitas), dan ini bisa dicapai tanpa biaya fiber optic atau kabel tembaga yang terkadang sangat mahal. Sebagai tambahan, WMAN dapat bertindak sebagai backup bagi jaringan yang berbasis kabel dan dia akan aktif ketika jaringan yang berbasis kabel tadi mengalami gangguan. WMAN menggunakan gelombang radio atau cahaya infrared untuk mentransmisikan data. Jaringan akses nirkabel broadband, yang memberikan pengguna dengan akses berkecepatan tinggi, merupakan hal yang banyak diminati saat ini. Meskipun ada beberapa teknologi yang berbeda, seperti multichannel multipoint distribution service (MMDS) dan local multipoint distribution services (LMDS) digunakan saat ini, tetapi kelompok kerja IEEE 802.16 untuk standar akses nirkabel broadband masih terus membuat spesifikasi bagi teknologi-teknologi tersebut.

Wireless Local Area Networks (WLANs)

Teknologi WLAN membolehkan pengguna untuk membangun jaringan nirkabel dalam suatu area yang sifatnya lokal (contohnya, dalam lingkungan gedung kantor, gedung kampus atau pada area publik, seperti bandara atau kafe). WLAN dapat digunakan pada kantor sementara atau yang mana instalasi kabel permanen tidak diperbolehkan. Atau WLAN terkadang dibangun sebagai suplemen bagi LAN yang sudah ada, sehingga pengguna dapat bekerja pada berbagai lokasi yang berbeda dalam lingkungan gedung. WLAN dapat dioperasikan dengan dua cara. Dalam infrastruktur WLAN, stasiun wireless (peranti dengan network card radio atau eksternal modem) terhubung ke access point nirkabel yang berfungsi sebagai bridge antara stasiun-stasiun dan network backbone yang ada saat itu. Dalam lingkungan WLAN yang sifatnya peer-to-peer (ad hoc), beberapa pengguna dalam area yang terbatas, seperti ruang rapat, dapat membentuk suatu jaringan sementara tanpa menggunakan access point, jika mereka tidak memerlukan akses ke sumber daya jaringan.Pada tahun 1997, IEEE meng-approve standar 802.11 untuk WLAN, yang mana menspesifikasikan suatu data transfer rate 1 sampai 2 megabits per second (Mbps). Di bawah 802.11b, yang mana menjadi standar baru yang dominan saat ini, data ditransfer pada kecepatan maksimum 11 Mbps melalui frekuensi 2.4 gigahertz (GHz). Standar yang lebih baru lainnya adalah 802.11a, yang mana menspesifikasikan data transfer pada kecepatan maksimum 54 Mbps melalui frekuensi 5 GHz.

Wireless Personal Area Networks (WPANs)

Teknologi WPAN membolehkan pengguna untuk membangun suatu jaringan nirkabel (ad hoc) bagi peranti sederhana, seperti PDA, telepon seluler atau laptop. Ini bisa digunakan dalam ruang operasi personal (personal operating space atau POS). Sebuah POS adalah suatu ruang yang ada disekitar orang, dan bisa mencapai jarak sekitar 10 meter. Saat ini, dua teknologi kunci dari WPAN ini adalah Bluetooth dan cahaya infra merah. Bluetooth merupakan teknologi pengganti kabel yang menggunakan gelombang radio untuk mentransmisikan data sampai dengan jarak sekitar 30 feet. Data Bluetooth dapat ditransmisikan melewati tembok, saku ataupun tas. Teknologi Bluetooth ini digerakkan oleh suatu badan yang bernama Bluetooth Special Interest Group (SIG), yang mana mempublikasikan spesifikasi Bluetooth versi 1.0 pada tahun 1999. Cara alternatif lainnya, untuk menghubungkan peranti dalam jarak sangat dekat (1 meter atau kurang), maka user bisa menggunakan cahaya infra merah.Untuk menstandarisasi pembangunan dari teknologi WPAN, IEEE telah membangun kelompok kerja 802.15 bagi WPAN. Kelompok kerja ini membuat standar WPAN, yang berbasis pada spesifikasi Bluetooth versi 1.0. Tujuan utama dari standarisasi ini adalah untuk mengurangi kompleksitas, konsumsi daya yang rendah, interoperabilitas dan bisa hidup berdampingan dengan jaringan 802.11.


CAN – Campus Area Network

mencakup dengan beberapa LAN tetapi lebih kecil dari jaringan area Metropolitan, MAN. Jenis jaringan ini banyak digunakan di universitas relatif besar atau kantor-kantor bisnis lokal dan bangunan.

SAN – Storage Area Network


SAM teknologi digunakan untuk penyimpanan data dan tidak memiliki gunakan untuk sebagian besar organisasi tetapi organisasi data berorientasi. jaringan area Penyimpanan menghubungkan server ke perangkat penyimpanan data dengan menggunakan teknologi saluran Serat.

SAN – Sistem Area Network


SAN, sistem jaringan area juga dikenal sebagai jaringan cluster area dan menghubungkan komputer kinerja tinggi dengan koneksi kecepatan tinggi di cluster konfigurasi


KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JARINGAN KABEL


Kelebihannya:

  •     Relatif murah
  •     Tingkat keamanan relatif tinggi
  •     Performa / Stabilitas jaringan dan bandwith yang lebih tinggi dan lancer
  •     mudah dalam instalasi
  •     Biaya yang murah dalam investasi jaringan


Kelemahannya:

  •     Kerapian yang kurang(nilai estetika) karena kabel yg berantakan /sembraut
  •     Jangkauan dan akses client yang terbatas
  •     Susah jika ada perluasan jaringan
  •     Wired LAN harus di tempatkan di tempat yang aman
  •     Security pada wired LAN akan hilang pada saat kabel jaringan di potong


KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JARINGAN NIRKABEL

Kelebihannya:

  •     Jaringan rapi dan mempunyai nilai estetika,tidak ada kabel yg sembraut
  •     Kemudahan proses instalasi
  •     Mudahuntuk perluasan jaringan
  •     Pengurangan anggaran biaya
  •     Jangkauan luas
  •     Pemeliharaan murah
  •     Infrastruktu berdimensi kecil

Kelemahannya:

  •     Gangguan gelombang jaringan
  •     Keamanan data kurangterjamin
  •     Konfigurasi yang lebih rumit
  •     Kapasitas jaringan terbatas
  •     Biaya investasi cukup mahal
  •     Tidak stabil dan terpengaruh cuaca

Sumber : http://budisehia.blogspot.co.id/

MEDIA JARINGAN PART 1

Pada dasarnya definisi kabel jaringan cukup sederhana sekali, karena dapat dilihat dari nama-nya yang secara basis memang tak berbeda jauh dengan kabel-kabel pada umumnya. Hanya saja jika dijelaskan dengan lebih spesifik, pengertian kabel jaringandalam dunia komputer dapat diurai sebagai berikut :

Kabel jaringan komputer adalah salah satu perangkat keras komputer berupa kabel yang dirancang khusus dengan kriteria tertentu, serta memiliki peran penting karena bertugas sebagai penghubung dengan karakteristik yang dikategorikan sebagai media transmisi terarah (guieded/wireline) dalam suatu jaringan komputer.
Adapun maksud dari sebutan ‘media transmisi terarah (guieded/wireline)’ disini yaitu sebuah kondisi dimana gelombang elektromagnetik yang digunakan dipandu sepanjang fisik, yang diwujudkan dengan menggunakan kabel.

JENIS-JENIS KABEL JARINGAN



Dalam penggunaannya, kabel jaringan komputer terdiri dari beberapa tipe yang biasanya disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi, topologi jaringan, protokol dan ukuran jaringan komputer tertentu. Sebagai contoh, ada kabel jaringan komputer yang digunakan dalam jumlah sedikit (misalnya melalui Ethernet), namun ada pula penggunaan kabel jaringan komputer yang hampir tak terbatas (misalnya melalui interkoneksi internet). Contoh lainnya yakni sebuah kondisi dimana jaringan hanya mengijinkan satu jenis kabel saja yang dapat digunakan, atau ada pula kondisi lainnya yang justru menijinkan penggunaan kabel dengan cara kombinasi lebih dari satu jenis.

Setidaknya ada 3 macam tipe kabel yang masuk dalam kategori kabel jaringan komputer. Untuk memahami apa saja jenis kabel jaringan komputer termasuk bagaimana kriteria dan cara penggunaannya, berikut ini kami hadirkan ulasan lengkapnya untuk Anda :

1. Kabel Coaxial
Ini merupakan kabel jaringan komputer yang memiliki tampilan fisik terdiri dari kawat tembaga sebagai inti, yang dilapisi oleh isolator dalam lalu dikelilingi oleh konduktor luar. Kemudian pembungkusnya menggunakan bahan semacam PVC sebagai lapisan isolator paling luar.
Kabel Coaxial umumnya digunakan sebagai kabel jaringan komputer untuk topologi bus dan ring, tetapi beberapa produk LAN di jaman yang modern ini kebanyakan sudah tidak lagi mendukung koneksi kabel Coaxial. Pasalnya kekurangan yang bisa ditemukan dari kabel jaringan komputer yang satu ini adalah jangkauan dan keandalannya yang sangat terbatas. Terlebih lagi sejak kehadiran kabel Twisted Pair yang dianggap lebih efisien dan fleksibel, alhasil kabel jaringan Coaxial cenderung ditinggalkan.

2. Kabel Twisted Pair

Ini merupakan kabel jaringan komputer yang memiliki tampilan fisik terdiri dari pasangan-pasangan kabel yang disusun secara berlilitan atau membentuk spiral. Kabel Twisted Pair ini dibagi lagi menjadi 3 jenis yaitu kabel UTP (Unshielded Twisted Pair), kabel FTP (Foiled Twisted Pair) dan kabel STP (Shielded Twisted Pair).
Meskipun secara umum kabel UTP, FTP dan STP memiliki susunan kabel yang sama, namun terdapat perbedaan material dan bahan pembungkus yang digunakan sehingga memberi dampak yang berbeda pula dari segi kelebihan dan kekurangan yang dimiliki masing-masing kabel.
Kabel UTP sesuai dengan namanya (Unshielded) tidak dibekali dengan lapisan pelindung berupa alumunium foil sehingga rentan terhadap radiasi medan magnet atau voltase yang tinggi. Sementara kabel FTP dan kabel STP dibekali dengan pelindung (Shielded) sehingga memiliki kemampuan lebih untuk bertahan terhadap gangguan interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekeliling kabel.
Adanya perbedaan harga dan material yang digunakan membuat ketiga kabel tersebut memiliki penggemarnya masing-masing ketika digunakan sebagai kabel untuk jaringan komputer. Hanya saja kabel UTP menjadi yang paling populer dibanding kabel FTP dan kabel STP karena harganya lebih murah serta material yang tipis dan lunak sehingga lebih mudah dalam proses instalasinya.
Kelebihan yang dimiliki oleh kabel UTP tersebut tak hanya membuatnya lebih sering digunakan ketimbang kabel FTP dan STP saja, melainkan juga menjadi salah satu faktor kenapa kabel jenis ini lebih populer dibandingkan dua jenis kabel jaringan lainnya seperti kabel Coaxial dan kabel Fiber Optic.

3. Kabel Fiber Optic

Ini merupakan kabel jaringan komputer yang boleh dikatakan sebagai model yang dibuat dengan teknologi paling baru. Karena lebih canggih ketimbang dua jenis kabel jaringan komputer lainnya (Coaxial dan Twisted Pair), tak aneh jika kabel Fiber Optic memiliki segudang kelebihan yang salah satunya yakni kemampuan dalam hal transfer data yang terbilang sangat cepat.
Kabel Fiber Optic awalnya ditujukan untuk jaringan backbone (Tulang Punggung) seperti yang dapat ditemukan pada instalasi jaringan besar di perusahaan multinasional yang membutuhkan kecepatan lebih dalam dan lebih cepat, atau tempat-tempat besar lainnya yang butuh konsep perancangan jaringan komputer untuk antar lantai atau antar gedung.
Namun seiring dengan kemajuan jaman, belakangan ini penggunaan kabel Fiber Optic untuk jaringan biasa seperti LAN, WAN ataupun MAN sudah jamak ditemukan karena dianggap dapat menyuguhkan performa yang lebih baik dibandingkan kabel jaringan komputer lainnya.
Terlepas dari banyak kelebihan yang dimilikinya, tetap saja kabel jaringan komputer yang satu ini belum mampu mengalahkan tingkat popularitas kabel Twisted Pair karena harga kabel Fiber Optic sendiri cenderung sangat mahal sehingga jarang digunakan pada instalasi jaringan tingkat menengah ke bawah, belum lagi biaya instalasinya yang juga tidak murah karena dibutuhkan penanganan dan peralatan-peraltan yang khusus pula.

Sumber : http://budisehia.blogspot.co.id/