Route dapat didasarkan pada tabel statstik yang dihubungkan ke network. Route juga dapat di tentukanpada saat awal percakapan, misalnya session terminal. Route juga sangat dinamik, dapat berbeda dari setiap paketnya, dan karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu.
Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu banyak paket maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat bersamaan. Hal ini dapat mnyebabkan terjadinya bottleneck (penyempitan dibagian ujung, seperti lher botol) . Pengendalian kemacetanseperti itu juga merupakan tugas network layer.
Karena operator subnet mengharap bayaran yang baik atas tugas pekerjaannya, seringkali terdapat beberapa fungsi accounting pada network layer. Untuk membuat sebuah paket atau karakter atau bityang dikirimkan setiap pelanggan nya. Accounting dapat menjadi rumit bilamana sebuat paket melintas batas negara yang memiliki tarif yang berbeda.
Perpindahan dari satu jaringan ke jaringan yang lain nya juga dapat menimbulkan masalah yang tidak sedikit. Cara pengalamatan yang digunakan oleh sebuah jaringan dapat berbeda dengan cara yang dipakai leh jaringan lainnya. Suatu jaringan mungkin tidak dapat menerima paket sama sekai karen ukuran paket yang terlalu besar. Protokolnya pun bisa berbeda. Demikian juga dengan yang lainnya. Network layer telah mendapat tugas untuk mengatasi semua masalah seperti ini sehingga memungkinkan jaringan-jaringan yang berbeda untuk saling terinterkoneksi.
Referensi : Melwin Syafrizal, Pengantar Jaringan Komputer Edisi I,Yogyakarta; ANDI, 2009
Network layer
Jaringan kabel data menggunakan IP untuk komunikasi dari kabel modem ke jaringan. The internet engineering task force (IETF) bentuk dasar DHCP untuk semua tugas pengalamatan IP dan administrasi didalam jaringan kabel. System translasi pengalamatan jaringan (NAT) dapat digunakan untuk menempatkan multiple computer yang menggunakan akses tunggal kecepatan-tinggi melalui kabel modem.
Referensi : Arief Hamdani Gunawan, Komunikasi data via cable Network,Jakarta; Salemba Teknika, 2004
Network layer bertanggung jawab untuk :
- Melakukan mekanisme routing melelaui internetwork. Router merupakan device yang berfungsi membawa trafik antar host yang terletak dalam network yang berbeda.
- Mengelola sistem pengalamatan logika terhadap jaringan computer.
- Packet data , digunakan untuk membawa data milik user dikirimkan melalui jaringan dan protocol yang digunakan untuk mengelola packet data disebut Routed Protocol. Contoh protocol yang tergolong kedalam routed protocol antara lain IP dan IPX.
- Routed Update Packet, digunakan untuk meng-update informasi yang terdapat dalam routing table milik router yang terhubung dengan router lainya. Protocol yang mengelola routing table disebut dengan Routing Protocol. contoh protocol yang tergolong dalam routing protocol antara lain RIP, IGRP, OSPF, dan sebagainya.
- DDP (Delivery Datagram Protol), merupakan protocol transport yang biasa digunakan oleh jaringan computer Apple.
- IP (Internet Protocol ), bagian dari protocol TCP / IP yang menyediakan informasi routing dan system pengalamatan logika.
- IPX (Internetwork Packet eXchange) dan NWlink merupakan protocol yang disediakan oleh system operasi Netware yang dibuat oleh Novell, digunakan untuk routing packet.
- NetBEUI dibangun oleh IBM dan Microsoft, menyediakan layanan transport untuk NetBIOS.
Network Layer
I. Pendahuluan
Network layer menerima data dari Data Link berupa kumpulan frame, kemudian mengubahnya kedalam bentu “ paket”. Kumpulan paket akan diserahkan oleh network layer kepada transport layer. Network layer memegang kendali pengontrolan data paket yang diserhkankepada data link dengan cara mencari route mana yang paling efisien da efektif dan memberitahukan data link untuk dilaksanakan. Jika data bergerakantar network maka network layer juga mengendalikannya dengan system internetworking.
Fungsi Utama Network Layer :
1. Melayani transport layer
2. Mengatur routing, Addressing dan congestion
3. Network acces
4. Internetworking
5. Mengontrol operasi komunikasi dari host ke IMP
6. Packet synchronisasi
7. Membuat virtual circuit dengan member logical channel number
II. Melayani Transport Layer
· Connection Oriented Contohnya virtual circuit untuk packet data
- Memerlukan established link
- Packet tetap terjaga dalam susunannya (FCS)
- Datangnya packet berurutan
- Lebih diutamakan pada pemakaian yang reliabilitas jaringannya tetap bekerja
· Connectionless oriented contohnya diagram
- Tidak memerlukan established link
- Packetnya diperlukan secara individu
- Ada kemungkinan datangnya packet tidak berurutan
- Layer diatasnya harus melakukan flow dan error control
Fungsi layer dalam menangani jaringan
1. Access ke jaringan
a. Circuit switched network
b. Packet swirched network
c. Broadcast network
d. Point to point links
e. Multiple networks
Memilih Routing
a. Kriteria pemilihan performance routing
“ Semakin pendek jalur yang diambil semakin baik performancenya”
- Jumlah Hop yang dilewati sependek mungkin
- Pilih route cost yang minimal
- Delay time yang terjadi harus sekecil mungkin
- Arsitektur jaringan (packet atau datagram)
- Model systemnya (didtribusi atau central)
- Through put max
- None (pokoknya sampai)
b. Addressing
Untuk transfer data dari DTE1 dan DTE2 ada identifikasi yang unik yaitu addressing atau NSAP ( Network Service Acces Pointer). Dengan addressing maka DTE pada subset network akan meneruskan ke DTE tujuan.
Format NSAP :
AFI : Authority & Format identifier
Menyatakan type dan alamat yang tertera pada field DSAP
ADP : Domain Spesific Part
Merupakan Alamat Paket
IDI : Initial Domain Identifier
Berupa informasi tambahan yang ada pada DSP
c. Congestion
Merupakan salah satu fungsi network layer untuk mengatasi kemacetan yang terjadi. Selain routing dan control traffic maka pencegahan dilakukan bila terjadi deadlock dalam jaringan.
III. Network Access Protokol
a. Berperan sebagai interface
b. Berperan sebagai front end Network
c. Jenis network access protocol
ü Circuit switch network access
ü Packet switch network access
ü Broadcast
ü Point to point link
ü Multiple network (internetworking)
Referensi : Jonathan Lucas, Jaringan Komputer, Yogyakarta; Graha ilmu, 2006
Sumber : http://imdi15.blogspot.co.id/
0 komentar:
Posting Komentar